Cumulative Layout Shift (CLS) Mengukur & Mengoptimalkan Stabilitas Visual Web

Cumulative Layout Shift (CLS): Mengukur & Mengoptimalkan Stabilitas Visual Web

Photo of author

By Muhammad Khadafi

Website yang memberikan pengalaman pengguna yang baik tidak hanya mengandalkan kecepatan loading, tetapi juga stabilitas visualnya. Salah satu metrik yang digunakan untuk mengukur stabilitas visual adalah Cumulative Layout Shift atau disingkat CLS. Metrik ini tidak hanya penting untuk meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga memengaruhi peringkat SEO di mesin pencari seperti Google. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu CLS, cara mengukurnya, faktor-faktor yang memengaruhinya, dan bagaimana cara mengoptimalkannya agar situs web dapat berfungsi lebih baik di mata pengguna dan mesin pencari.

Apa Itu Cumulative Layout Shift (CLS)?

Definisi Cumulative Layout Shift

Cumulative Layout Shift (CLS) adalah metrik yang digunakan oleh Google untuk mengukur seberapa stabil tata letak visual sebuah halaman web saat halaman tersebut dimuat. Dengan kata lain, CLS mengukur jumlah pergeseran elemen yang terjadi pada halaman web selama proses loading. Pergeseran elemen ini bisa menyebabkan pengalaman pengguna yang buruk jika konten tiba-tiba berpindah posisi, terutama jika elemen yang berpindah adalah tombol yang hendak diklik oleh pengguna.

Pentingnya CLS untuk SEO dan Pengalaman Pengguna

CLS adalah bagian dari tiga metrik utama yang termasuk dalam Core Web Vitals yang diumumkan oleh Google. Bersama dengan Largest Contentful Paint (LCP) dan First Input Delay (FID), CLS membantu Google menilai kualitas pengalaman pengguna di sebuah situs web. Google menggunakan metrik ini untuk menentukan seberapa baik situs Anda memberikan pengalaman visual yang stabil bagi pengunjung. Situs dengan skor CLS yang buruk bisa mengalami penurunan peringkat di hasil pencarian karena dianggap tidak ramah pengguna.

Cara Mengukur Cumulative Layout Shift (CLS)

Formula Pengukuran CLS

CLS dihitung dengan menggunakan dua faktor utama: Impact Fraction dan Distance Fraction. Impact Fraction mengukur seberapa besar dampak elemen yang berpindah terhadap ruang yang tersedia di layar. Sedangkan Distance Fraction mengukur seberapa jauh elemen tersebut bergerak di layar. Formula untuk menghitung satu pergeseran tata letak adalah:CLS = Impact Fraction × Distance FractionCLS\ =\ Impact\ Fraction\ \times\ Distance\ FractionCLS = Impact Fraction × Distance Fraction

Setelah semua pergeseran elemen diukur, hasilnya dijumlahkan untuk memberikan skor CLS total halaman.

Alat untuk Mengukur CLS

Ada beberapa alat yang bisa digunakan untuk mengukur CLS pada website. Alat-alat ini memungkinkan pengembang untuk mendeteksi masalah dan melakukan optimasi terhadap CLS:

  1. Google Lighthouse: Alat pengujian performa yang tersedia di Chrome Developer Tools. Ini memberikan laporan mendetail tentang Core Web Vitals, termasuk CLS.
  2. PageSpeed Insights: Alat dari Google yang mengukur performa halaman berdasarkan Core Web Vitals, termasuk CLS. Memberikan data dari kondisi dunia nyata dan lab.
  3. Chrome User Experience Report: Alat ini mengumpulkan data pengguna nyata untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang bagaimana website berjalan di dunia nyata.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Skor CLS

Elemen Visual Tanpa Dimensi yang Ditentukan

Salah satu penyebab umum dari pergeseran tata letak yang tidak terduga adalah elemen visual seperti gambar dan video yang dimuat tanpa dimensi yang sudah ditentukan. Ketika elemen-elemen ini dimuat, browser tidak dapat menentukan berapa banyak ruang yang dibutuhkan hingga elemen tersebut selesai di-render. Hal ini menyebabkan konten di sekitarnya bergerak ketika elemen tersebut muncul.

Iklan dan Pop-Up yang Tidak Terduga

Iklan atau pop-up yang muncul tiba-tiba di atas konten yang sedang dibaca pengguna juga merupakan penyebab umum dari pergeseran tata letak. Jika iklan atau pop-up ini muncul tanpa mereservasi ruang di tata letak, mereka akan mendorong konten lain keluar dari posisinya, menyebabkan pengalaman yang tidak nyaman bagi pengguna.

Penggunaan Font yang Tidak Dioptimalkan

Font custom yang memerlukan waktu lama untuk dimuat dapat menyebabkan pergeseran tata letak. Ketika font akhirnya dimuat, teks yang sebelumnya menggunakan font default berubah ukuran atau bentuk, yang menyebabkan konten di sekitarnya bergeser. Ini dapat memperburuk skor CLS.

Cara Mengoptimalkan Skor CLS

Tentukan Dimensi untuk Gambar dan Video

Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi pergeseran tata letak adalah dengan memastikan bahwa setiap elemen visual seperti gambar dan video memiliki dimensi yang ditentukan dalam kode HTML atau CSS. Dengan menentukan width dan height, browser dapat mereservasi ruang yang tepat untuk elemen tersebut bahkan sebelum kontennya dimuat. Ini menghindari pergeseran tata letak yang disebabkan oleh perubahan ukuran elemen visual.

<img src="image.jpg" width="600" height="400" alt="Example Image">

Optimisasi Font dengan Preload dan Swap

Untuk mencegah pergeseran tata letak yang disebabkan oleh pemuatan font, kamu bisa menggunakan teknik font preload dan font-display: swap. Teknik ini memastikan bahwa teks ditampilkan dengan font cadangan sampai font custom selesai dimuat, sehingga menghindari pergeseran tata letak.

css
@font-face {
font-family: 'CustomFont';
src: url('customfont.woff2') format('woff2');
font-display: swap;
}

Mengelola Konten Dinamis

Konten yang dimuat secara dinamis setelah halaman dibuka, seperti melalui JavaScript, juga bisa menyebabkan pergeseran tata letak. Salah satu solusinya adalah dengan mereservasi ruang untuk konten tersebut. Dengan cara ini, ketika konten akhirnya dimuat, tata letak halaman tetap stabil.

Penggunaan Animasi CSS

Saat membuat animasi atau transisi, lebih baik menggunakan animasi CSS dibandingkan dengan animasi JavaScript karena animasi CSS lebih efisien dan tidak memicu perubahan tata letak yang signifikan. Misalnya, dengan menggunakan properti transform alih-alih top atau left, kamu bisa membuat animasi tanpa memicu tata letak ulang.

css
.element {
transform: translateY(100px);
}

Tips Praktis untuk Pengembang

Gunakan Placeholder untuk Konten yang Dimuat Dinamis

Untuk mengatasi pergeseran yang disebabkan oleh konten yang dimuat secara dinamis, gunakan placeholder sementara yang bisa digantikan ketika konten asli dimuat. Ini memastikan bahwa tata letak halaman tidak berubah drastis saat elemen baru dimuat.

Selalu Tentukan Dimensi untuk Iklan

Jika situs kamu menggunakan iklan, pastikan untuk selalu menentukan dimensi ruang iklan di awal. Iklan yang muncul tiba-tiba tanpa mereservasi ruang bisa merusak pengalaman pengguna dan menaikkan skor CLS.

Gunakan Alat Pengujian secara Teratur

Selalu lakukan pengujian terhadap website kamu menggunakan alat seperti Google Lighthouse dan PageSpeed Insights. Alat ini bisa membantu mengidentifikasi elemen-elemen yang menyebabkan pergeseran tata letak dan memberikan solusi untuk memperbaikinya.

Cumulative Layout Shift (CLS) adalah metrik yang sangat penting untuk memastikan pengalaman pengguna yang baik dan stabil di website. Dengan mengukur dan mengoptimalkan skor CLS, kamu dapat meningkatkan performa SEO, meningkatkan kepuasan pengguna, dan meningkatkan konversi. Mengatasi elemen-elemen seperti gambar tanpa dimensi, iklan yang mengganggu, dan pemuatan font yang lambat adalah beberapa langkah penting untuk mengoptimalkan website dan mendapatkan skor CLS yang lebih baik.

Optimasi CLS adalah bagian penting dari strategi pengembangan website modern. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah disebutkan di atas, kamu bisa menciptakan website yang lebih stabil, ramah pengguna, dan tentunya lebih disukai oleh mesin pencari seperti Google.